gambar: blog.stomcart.in |
Brand yang dalam bahasa Indonesianya berarti
“merek” adalah sebuah identitas dari usaha yang kita bangun. Brand bisa berarti
nama yang membuat produk atau jasa kita dikenal. Tanpa brand, orang akan
kesulitan mengidentifikasi produk atau jasa yang kita tawarkan. Oleh karena
itu, brand adalah hal penting yang harus ada di setiap produk, jasa atau apa pun
bentuknya.
Tetapi, tidak semua orang memperlakukan brand mereka sama. Padahal, brand harus diperlakukan dengan benar
Brand adalah kata kerja
Menurut kamus bahasa Indonesia, merek atau brand
memanglah sebuah kata benda, sehingga banyak para pemilik brand memperlakukan
brand mereka hany sebagai nama dan
pelengkap wadah promosi. Padahal brand sebenarnya bisa dijadikan kata kerja, yang menjadi stimulus yang bisa menggerakan
konsumen untuk bertingkah laku atau berpikir seperti yang brand lakukan.
Brand adalah cerminan pemiliknya
Brand yang baik seharusnya mewakili keinginan,
value atau mimpi pemiliknya. Jika brand bisa membuat konsumen mengerti dan mengadopsi pesan-pesan yang
disampaikan oleh brand, konsumen pun tidak hanya akan membeli produk dari brand
tersebut, tapi mereka juga membeli keinginan, value dan mimpi si pemilik.
Brand harus mempunyai karakter
Tak ada manusia menyukai sesuai yang
berkarakter. Mereka menyukai teman yang berkarakter, alat musik yang
berkarakter, mobil yang berkarakter, termasuk brand yang berkarakter. Tak ada
yang mau berteman atau pun dekat dengan sesuai yang tak karakternya sulit
ditebak atau tidak sesuai dengan karakter yang mereka harapkan. Karena mereka
pikir, hal itu akan menjadi perwakilan diri mereka sendiri. Karena manusia pada
umumnya ingin dikenal dengan karakter tertentu yang melekat dalam diri mereka.
Oleh karena itu, brand yang baik haruslah mempunyai karakter yang sama dengan
konsumen yang disasarnya.
Kualitas brand bisa melampaui kualitas produk
Brand lebih dari sekadar atribut seperti
nama, jenis font ataupun logo. Brand adalah tingkah laku, pemikiran, dan mimpi
dari pemilik produk yang berusaha untuk dijual agar konsumen yang memiliki
mimpi, tingkah laku dan pemikiran yang sama berusaha mengadopsinya. Brand bisa
jadi bukan hanya sekadar perwakilan si pemilik produk, tapi juga perwakilan
semua konsumennya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar