Translate

Sabtu, 04 Juli 2015

Golden Circle: Cara Menciptakan Persepsi Brand Demi Promosi

cara menciptakan value pada brand


Dalam memulai untuk menciptakan atau menjual produk, apa yang kamu pikirkan pertama kali? Mungkin kamu akan memikirkan hal-hal berikut:

“Apa nama yang cocok untuk produk gue?"

"Apa ya jenis produk yang akan laku jika gue jual?"

"Produk apa yang sedang diminati orang sekarang sih?"

"Gimana produk gue bisa bersaing dengan para kompetitor?"

Semua pemikiran itu tentu tidak salah. Toh banyak juga para pengusaha yang memulai usaha mereka dengan terlebih dulu memikirkan “apa” dan “bagaimana” produk mereka tetap dibeli orang. Tapi apakah produk mereka diingat orang? Apakah produk mereka memiliki nilai atau value sehingga orang yang sama rela mengoleksi atau terus-menerus membeli produk mereka?




Jawabannya belum tentu, selama pola pikir kamu bermula dari kata “apa” atau “bagaimana

Simon Sinek telah berhasil merumuskan ide sederhana. Sebuah ide yang diawali dari pertanyaan kenapa, bagaimana, apa. Menurutnya, otak manusia itu terdiri dari 3 bagian atau lapisan. Lapisan terluar mewakili  “apa”, lapisan kedua mewakili “bagaimana” yang bertanggung jawab dengan cara berpikir rasional, dan lapisan terdalam mewakili “kenapa” yang mengendalikan perasaan, nilai dan bahkan kepercayaan.

Kenapa saya menciptakan atau menjual produk ini? Mengapa gue melakukannya?

Kata “kenapa” ternyata adalah hal yang dipikirkan banyak perusahaan dan tokoh-tokoh besar dunia. Saat produk kamu mencoba berbicara ke  konsumen dan menyasar ke bagian otak terdalam mereka, Anda telah mencoba mengendalikan prilaku mereka, kepercayaan mereka terhadap suatu hal.

Mengapa Apple yang dulunya hanya sebuah perusahaan komputer mampu membuat orang rela mengantri berhari-hari demi memberi produk-produknya, mengapa produknya yang hanyalah perangkat elektronik mampu merubah keyakinan dan cara berpikir para pelanggannya?

Jawabannya cukup sederhana, karena Steve Jobs, sang pemilik brand Apple tidak pernah menjual produknya, yang ia jual adalah alasan, keyakinan dan nilai atau value. Dia percaya terhadap status quo, dia percaya tentang cara berpikir beda atau yang kita kenal dengan slogan Think Different. kepercayaan itulah yang mereka jual. Dan orang-orang pun membeli kepercayaan yang ditawarkan oleh Steve Jobs.

Lihat bagaimana cara Apple berkomunikasi di dalam Lingkaran Emas atau Golden Circle:

Cara menggunakan metode golden circle
sumber gambar:blog.kissmetrics.com 

Oleh karena itu, sebelum kamu memulai bisnis online, apapun yang ingin kamu jual, lakukan langkah berpikir seperti di bawah ini:

Kenapa?

Alasan apa yang membuat kamu ingin menjual atau menciptakan produk, yang tentunya haruslah mempunyai nilai atau value. Jika produk yang ingin kamu jual berupa kedai kopi, kamu mungkin bisa menciptakan persepsi seperti ini:

Contoh: 

"Gue percaya, Kopi dan kedai yang gue ciptakan dengan setulus hati ini dapat menciptakan obrolan dengan suasana yang hangat dari hati ke hati."

Bagaimana?

Pikirkan bagaimana kamu bisa membuat orang lain percaya akan keyakinan kamu itu. Kamu bisa mengkomunikasikan beragam kelebihan kedai kopi kamu secara rasional:

“Kedai kopi kami diciptakan dengan ruang berdesain minimalis yang mengedepankan kenyamaan untuk berkumpul dan saling berbagi dengan secangkir kopi yang kami buat dengan biji kopi berkualitas yang diolah dengan tangan-tangan terampil.”

Apa?

Saat Kamu sudah memiliki alasan yang kuat terhadap penciptaan kedai kopi kamu, tentu sangatlah mudah untuk mengkomunikasikannya ke konsumen, kedai kopi kamu bisa berbicara seperti ini: 

"Tak ada yang lebih nikmat dari obrolan hati ke hati bersama kopi yang dihidangkan dengan setulus hati."

Konsumen tidak tertarik membeli apa yang kamu ciptakan, mereka lebih suka membeli alasan kenapa kamu menciptakan produk tersebut. Oleh karena itu, buatlah alasan atau persepsi yang menginspirasi tentang produk atau karya kamu. Suatu alasan atau persepsi yang mengubah hidup calon konsumen kamu,  yang mengubah pola pikir dan tentunya punya manfaat bagi konsumen itu sendiri.

Selamat menginspirasi!



Tidak ada komentar:

Posting Komentar